Jumat, 30 Desember 2016

AKHLAK MENURUT ISLAM Powered By BMQ Polinela Jaya

Tags



AKHLAK ISLAMI (QS. Al-Baqarah : 83)





Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ahlan waa Shlan yaa sahabatku semua.. Alhamdullilah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk membagikan suatu materi yang bermanfaat bagi saya sendiri terutama dan teman-teman semua yang membacanya..
Kali ini saya akan membagikan sebuah postingan mengenai salah satu materi BMQ (Bimbingan Mempelajari Al-Qur’an) yang diselenggarakan oleh salah satu UKM yang ada pada Politeknik Negeri Lampung untuk seluruh mahasiswa baru Politeknik yaitu UKM Al-Banna. Materi ini diberikan oleh tutor BMQ kepada kita yang banyak sekali manfaat didalamnya.
Judulnya adalah “AKHLAK ISLAMI”. Dari judulnya saja kita sudah mengetahui apa itu akhalk. Tetapi banyak orang yang salah mengartikan akhlak dan bagaimana cara berakhlak yang baik.

Untuk lebih jelasnya simak postingan saya berikut ini. Selamat membaca.. Semoga bermanfaat..
I.     Pengertian
Akhlak adalah jama’ berasal dari kata khuluk, jati diri yang menyertai manusia dimanapun ia berada. Menurut bahasa berarti adat kebiasaan, thabiat, muru’ah perangai dari agama. Istilah merangai merujuk pada perpaduan antara unsure fithri dan disebut adat jika dilakukan berulang kali, sedangkan muru’ah adalah sifat yang mengajak orang untuk berperang dari budi pekerti terpuji dan adat yang baik.

Jika suatu dari segi istilah menurut Imam Ghazali: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah. Tanpa  memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Akhlak merupakan tingkah laku yang menguntungkan dengan diridhai khaliq.

II.  Urgensi Akhlak Islami
1.    Akhlak adalah salah satu faktor yang memerlukan derajat keislaman dan keimanan.
“Yang paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur akhlah” (HR. Tarmidzi)
2.    Akhlak adalah buah ibadah.
“Sesungguhnya salat itu mencegah otang melakukan perbuatan keji dan mungkar” (QS. Al-Ankabut : 45)
3.    Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba diakhirat.
“Tidak ada yang lebih berat timbangan seseorang hamba pada hari kiamat melalui keluhuran akhlaknya” (HR. Abu Dawud dan At-timidzi)
4.    Akhlak merupakan lambing kualitas seseorang manusia, masyarakat, umat, karena itu akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT.
“Sesungguhnya termasuk iman pilihan diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya” (HR. Muttafaq a’alaih)
5.    Akhlak islami penting dan urgen untuk direflesikan dalam :
a.    Sakala pribadi
b.    Skala masyarakat
c.    Skala umat
6.    Akhlak juga terbentuk dari khotiroh (lintasan hati). Dari lintasanhati dilakukan/dicoba, lalu menjadikebiasaan hingga membentuk akhlak. Misalnya : kebiasaan mencontek.
7.    Akhlak dapat dirubah tergantung kemauan individu tersebut. Seseorang dapat berakhlak baik atau buruk tergantung usaha yang ia lakukan.

III.             Berakhlak Islami
1.    Akhlak kepada ALLAH SWT.
a.    Harus cinta akan Allah (QS. Al-Baqarah : 165)
b.    Cinta dan benci karena Allah
c.    Mengamalkan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya (QS. Al-Baqarah : 186)
d.   Cinta ta’zim dan mentaati rasul (mengikuti sunnahnya) (QS. An-nuur : 54 dan QS. Al-A’raf : 157)
e.    Ikhlas, meninggalkan riya’ , sum’ah dan nifaq.
f.     Taubat dan nadam (menyesali kesalahan)
g.    Takut dan harap akan Allah SWT.

2.    Akhlak Pribadi
a.    Akhlak kepada Allah dan Rasul adalah akhlak terhadap diri sendiri.
Misal : melaksanakan ibadah (?salat, zakat, dll) (QS. An-Nisaa’ : 80)
b.    Manusia diperintah Allah untuk memperhatikan diri sendiri dan tidak melupakan bagian, hak, dan keperluan diri sendiri.
c.    Memenuhi keperluan dan hak kepada diri sendiri yang telah diatur didalam islam.
Contoh : aturan makan jangan berlebihan, makan pada saat lapar, dilarang makan makanan yang diharamkan/dilarang, makan makanan yang halal dan thayyib (baik, sehat, dsb)
d.   Dengan melakukan aturan-aturan islam sekecil apapun merupakan berakhlak kepada diri sendiri.

3.    Akhlak terhadap keluarga (QS. Al-Baqarah : 82)
a.    Berbakti, berbuat baik, dan hormat kepada orang tua.
b.    Mengikuti nasehat-nasehat orang tua selama tidak bertentangan dengan islam.
c.    Membina hubungan yang harmonis antar keluarga.
d.   Menjaga nama baik keluarga.
e.    Mendo’akan orang tua dan keluarga yang masih hidup ataupun yang telah meninggal.
f.     Jika orang tua/keluarga melakukan sesuatu yang dilarang Allah, maka kita tidak boleh ta’at, tetapi kita harus tetap menjaga mereka dengan baik.

4.    Akhlak terhadap kaum muslimin (QS. Al-Isra’ : 34, An-Nuur : 19, Al-Hujarat : 12, Al-Luqman : 17-19)
a.    Setiap mukmin adalah bersaudara (QS. Muhammad : 10)
b.    Hak dan adab kaum muslimin : mengucapkan salam, mendoakan waktu bersin, menengoknya bila sakit, menyaksikan jenazahnya bila meninggal, menghargai sumpahnya.
c.    Member nasehat dalam hal haq, mencintai seperti mencintai diri sendiri, menolongnya setiap saat diperlukan, rendah diri dan tidak sombong terhadap sesama muslim, tidak memutuskan hubungan lebih dari 3 hari, tidak menggunjing, melihat dan mengejek dengan sebutan yang buruk, tidak iri hari, dengki, berprasangka buruk, membenci, mencari-cari kesalahan, memohon perlindungan dari Allah SWT.
d.   Inti ajaran akhlak melepaskan diri dari perbuatan yang rendah dan menghasilkan diri dengan perawatan yang utama.

Jadi kesimpulannya dari postingan diatas adalah keimanan seseorang tercermin dari akhlaknya, bahkan bisa jadi tolak ukur, karena akhlak adalah buah dari keimanan. Semakin buruk akhlaknya semakin rendah pula kadar keimanannya, semakin baik akhlaknya semakin tinggi juga keimmanannya, sementara keberhasilan dari kebahagiaan dalam hidup ditunjang dengan keimanan. Apalagi surge yang Allah janjikan adalah bagi orang-orang yang beriman yang memiliki keluhuran akhlak yang islami.
Semoga kita semua dapat membenahi akhlak kita masing-masing yaa sahabat.
Afwan apabila dalam postingan saya terdapat salah kata, kesalahan itu datangnya dari diri saya sendiri dan kesempurnaan itu hanya milik Allah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb




EmoticonEmoticon