Kamis, 24 November 2016

INTEGRASI NASIONAL

Tags

INTEGRITAS NASIONAL





A.  PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatu padukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.

Integrasi nasional berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis:
a)   Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan social dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b)   Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

B.  PROSES INTEGRASI YANG TERJADI DI INDONESIA
Integrasi bangsa tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan suatu proses perjalanan
waktu yang panjang yang harus diawali adanya kebersamaan dalam kehidupan. Kebersamaan tersebut memiliki arti yang luas yaitu kebersamaan hidup, kebersamaan pola pikir, kebersamaan tujuan dan kebersamaan kepentingan. Integrasi suatu bangsa dilandasi oleh cita-cita dan tujuan yang sama, adanya saling pendekatan dan kesadaran untuk bertoleransi dan saling menghormati.
Proses integrasi bangsa Indonesia menurut A. Sartono Kartodirjo dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu;
1.      Integrasi geopolitik yang dimulai sejak jaman prasejarah sampai awal abad 20. Dalam proses integrasi geo politik di Indonesia mulai menonjol pada awal abad 16 dan dalam proses integrasi bangsa Indonesia tersebut banyak faktor yang berperan antara lain pelayaran dan perdagangan antar pulau serta adanya bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan. Para pedagang Islam mejadi motor penggerak terjadinya proses integrasi, hal ini karena dalam ajaran Islam tidak membedakan manusia baik berdasarkan kasta, agama, suku/etnis atau golongan. Bagi pedagang-pedangan Islam yang terpenting adalah perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan adanya hal tersebut maka mempermudah hubungan dan komunikasi suku bangsa yang berada di Nusantara. Integrasi bangsa tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan suatu proses perjalanan waktu yang panjang yang harus diawali adanya kebersamaan dalam kehidupan. Kebersamaan tersebut memiliki arti yang luas yaitu kebersamaan hidup, kebersamaan pola pikir, kebersamaan tujuan dan kebersamaan kepentingan. Integrasi suatu bangsa dilandasi oleh cita- cita dan tujuan yang sama, adanya saling pendekatan dan kesadaran untuk bertoleransi dan saling menghormati.
2.      Integrasi kaum elite yang berkembang sejak awal abad 20 sampai jaman Hindia Belanda berakhir. Pada awal abad 20 yang berperan adalah pendidikan, karena dengan pendidikan lahirlah golongan intelektual Indonesia yang menyadari nasib bangsanya sehingga berusaha mengembangkan wawasan integral kebangsaan. Maka integrasi politik kaum elite merupakan tulang punggung gerakan nasionalisme Indonesia. Melalui gerakan nasionalisme maka lahirlah integrasi nasional bangsa Indonesia sampai sekarang.

C.  PENTINGNYA INTEGRASI BANGSA BAGI SEBUAH NEGARA
Keberadaan masyarakat yang majemuk dalam sebuah bangsa di mana memiliki keanekaragaman budaya, sangat memerlukan proses integrasi. Karena dampak dari kemajemukan ini sangat potensial terjadinya konflik atau pertentangan. Oleh sebab itu, hendaknya setiap warga masyarakat harus menyadari dan mempunyai cita-cita bersama. Cita-cita bersama tersebut adalah sederhana tetapi agung yaitu suatu masyarakat dimana semua golongan dapat hidup rukun, mengembangkan diri tanpa merugikan golongan lain, dan bahkan membantu mendukung golongan-golongan lain, sehingga terwujud suatu masyarakat yang adil dan makmur.
Selain itu, pentingnya membangun integrasi nasional adalah terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi rasa kepemilikan bersama, rasa kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat untuk berbuat demi kepentingan bersama, perasaan yang sama, kesadaran dalam membangun interaksi dan komunikasi yang baik, kerja sama dalam menghasilkan karya yang bernilai tinggi, kekompakan warga negara dalam mencapai cita-citanya, semangat menjaga negara yang bebas dari ancaman perpecahan dan kesadaran mewujudkan kerukunan hidup.

D.  PERISTIWA-PERISTIWA BERSEJARAH YANG MENUMBUHKAN RASA PERSATUAN DAN SEMANGAT KEBANGSAAN INDONESIA

Ada beberapa peristiwa bersejarah yang telah memupuk rasa persatuan, kesatuan, dan semangat kebangsaan Indonesia antara lain yaitu;
1.      Berdirinya organisasi Budi Utomo. Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang berdirinya dipelopori oleh Dr. Suetomo dan didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia atau sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di daerah Jawa.  
2.      Peristiwa Sumpah Pemuda di mana telah tertuang tekad bertanah air satu Indonesia, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia tidak lagi berupa ide, melainkan telah menjelma menjadi konsep, karena telah memiliki batasan yang jelas. Konsep bangsa Indonesia menjadi aktual dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan adalah ikrar untuk bersatu dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, meliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke yang merdeka dan berdaulat untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.






E.  FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL
1.    Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2.    Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3.    Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4.    Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

F.   FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
1.    Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2.    Kurangnya toleransi antargolongan.
3.    Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4.    Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.

G. UPAYA MENJAGA INTEGRASI BANGSA
Upaya untuk mencapai dan menjaga integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antar budaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga integrasi bangsa antara lain:
1.    Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda- beda.
2.    Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah. Hal ini untuk memperbesar kesadaran dan kreatifitas masyarakat sebagai salah satu penunjang terwujudnya integrasi nasional.
3.    Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara.
4.    Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional.
5.    Membina dan memelihara tradisi-tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan.

Adapun upaya atau bentuk dari partisipasi masyarakat antara lain:
1.    Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
2.    Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada. Misalnya primordialisme (paham dari anggota masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga terbentuklah suku-suku bangsa) dan fanatisme (kepercayaan yang terlalu kuat terhadap suatu ajaran tertentu) yang berlebihan.
3.    Menerima dan menghargai suku, agama, dan adat istiadat orang lain.
4.    Memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya.
5.    Melakukan dialog antar suku dan golongan.








H.   MAKNA ANCAMAN, GANGGUAN, HAMBATAN, DAN TANTANGAN
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia bila tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.
a)    Ancaman adalah  usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman dalam membangun integrasi nasional dibagi menjadi dua, yaitu ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sedangkan, ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
b)   Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah). Gangguan dalam membangun integrasi nasional antara lain yaitu tingkat pendidikan rendah, kesenjangan kesejahteraan, rendahnya toleransi, dll.
c)    Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Hambatan dalam membangun integrasi nasional antara lain yaitu konflik, persaingan, penyalahgunaan narkoba dan minuman beralkohol, kriminalitas, separatisme, dll.
d)   Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan. Bentuk tantangan dalam membangun integrasi nasional yaitu percobaan invasi asing, KKN, dan kriminalitas.

I.     UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MEMPERKUKUH INTEGRASI BANGSA

a)    Membangun dan menghidupkan komitmen yang menjadikan perjalanan panjang Indonesia untuk menyatukan dirinya. Dimulai dari Kebangkitan Nasional pada 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945 harus terus dihadirkan hakikat dan maknanya dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa Indonesia.
b)   Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk membangun konsensus. Kompromi dan kesepakatan adalah jiwa demokrasi. Penghormatan dan pengakuan terhadap mayoritas diperlukan, tetapi perlindungan terhadap minoritas tetap tidak boleh diabaikan.
c)    Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kelembagaan itu diharapkan mampu membangun mekanisme peleraian konflik untuk mencegah kecenderungan tindakan represif dalam menyelesaikan konflik.
d)   Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret. Tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, juga semua wilayah.
e)    Pentingnya memiliki kepemimpinan yang arif dan efektif dalam pembinaan integrasi nasional.




J.     STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCIPTAKAN INTEGRASI BANGSA

a)    Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air, dan rasa persaudaraan supaya tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b)   Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primordialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, sehingga mencegah terjadinya KKN.
c)    Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecah belahan dari pihak luar dan kaki tangannya.
d)   Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
e)    Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f)    Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI, dan Polri dalam memerangi separatis.
g)   Melarang dengan cara melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.


K.  LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMBANGUN INTEGRASI BANGSA YANG BAIK
Beberapa langkah untuk membangun integrasi bangsa yaitu:
a)    Anggota masyarakatnya merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
b)   Terciptanya konsensus bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c)    Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam proses integrasi.
d)   Mengembangkan dan membangun kebanggaan akan identitas nasional dalam bentuk lambang negara, dasar negara, lagu kebangsaan, bahasa nasional, dan bendera nasional.
e)    Melaksanakan kegiatan pembangunan yang adil sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat yang merata.
f)    Membangun rasa keadilan rakyat.
g)   Menjaga dan membangun rasa aman dan tenteram  rakyat.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional yang baik dan kokoh yaitu:
a)    Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan sara dan keanekaragaman budaya dan adat-istiadat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara. Perbedaan tersebut hendaknya dimaknai sebagai kekayaan dan potensi bangsa, bukan dipertentangkan.
b)   Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing.
c)    Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing.
d)   Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai Aspeknya
e)    Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional (Pancasila) dan UUD 1945.
f)    Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional, seperti bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya, bendera Merah Putih, dan Garuda Pancasila.


EmoticonEmoticon