AKHLAK ISLAMI
(QS. Al-Baqarah : 83)
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Ahlan
waa Shlan yaa sahabatku semua.. Alhamdullilah masih diberi kesempatan oleh
Allah untuk membagikan suatu materi yang bermanfaat bagi saya sendiri terutama
dan teman-teman semua yang membacanya..
Kali
ini saya akan membagikan sebuah postingan mengenai salah satu materi BMQ
(Bimbingan Mempelajari Al-Qur’an) yang diselenggarakan oleh salah satu UKM yang
ada pada Politeknik Negeri Lampung untuk seluruh mahasiswa baru Politeknik
yaitu UKM Al-Banna. Materi ini diberikan oleh tutor BMQ kepada kita yang banyak
sekali manfaat didalamnya.
Judulnya
adalah “AKHLAK ISLAMI”. Dari judulnya saja kita sudah mengetahui apa itu
akhalk. Tetapi banyak orang yang salah mengartikan akhlak dan bagaimana cara
berakhlak yang baik.
Untuk
lebih jelasnya simak postingan saya berikut ini. Selamat membaca.. Semoga
bermanfaat..
I.
Pengertian
Akhlak
adalah jama’ berasal dari kata khuluk, jati diri yang
menyertai manusia dimanapun ia berada. Menurut bahasa berarti adat kebiasaan,
thabiat, muru’ah perangai dari agama. Istilah merangai merujuk pada perpaduan
antara unsure fithri dan disebut adat jika dilakukan berulang kali, sedangkan
muru’ah adalah sifat yang mengajak orang untuk berperang dari budi pekerti
terpuji dan adat yang baik.
Jika suatu dari segi
istilah menurut Imam Ghazali: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah. Tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Akhlak
merupakan tingkah laku yang menguntungkan dengan diridhai khaliq.
II. Urgensi Akhlak Islami
1. Akhlak
adalah salah satu faktor yang memerlukan derajat keislaman dan keimanan.
“Yang paling sempurna orang mukmin
imannya adalah yang paling luhur akhlah” (HR. Tarmidzi)
2. Akhlak
adalah buah ibadah.
“Sesungguhnya salat itu mencegah otang
melakukan perbuatan keji dan mungkar” (QS. Al-Ankabut : 45)
3. Keluhuran
akhlak merupakan amal terberat hamba diakhirat.
“Tidak ada yang lebih berat timbangan
seseorang hamba pada hari kiamat melalui keluhuran akhlaknya” (HR. Abu Dawud
dan At-timidzi)
4. Akhlak
merupakan lambing kualitas seseorang manusia, masyarakat, umat, karena itu
akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah
SWT.
“Sesungguhnya termasuk iman pilihan
diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya” (HR. Muttafaq a’alaih)
5. Akhlak
islami penting dan urgen untuk direflesikan dalam :
a. Sakala
pribadi
b. Skala
masyarakat
c. Skala
umat
6. Akhlak
juga terbentuk dari khotiroh (lintasan hati). Dari lintasanhati
dilakukan/dicoba, lalu menjadikebiasaan hingga membentuk akhlak. Misalnya :
kebiasaan mencontek.
7. Akhlak
dapat dirubah tergantung kemauan individu tersebut. Seseorang dapat berakhlak
baik atau buruk tergantung usaha yang ia lakukan.
III.
Berakhlak
Islami
1. Akhlak
kepada ALLAH SWT.
a. Harus
cinta akan Allah (QS. Al-Baqarah : 165)
b. Cinta
dan benci karena Allah
c. Mengamalkan
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya (QS. Al-Baqarah : 186)
d. Cinta
ta’zim dan mentaati rasul (mengikuti sunnahnya) (QS. An-nuur : 54 dan QS.
Al-A’raf : 157)
e. Ikhlas,
meninggalkan riya’ , sum’ah dan nifaq.
f. Taubat
dan nadam (menyesali kesalahan)
g. Takut
dan harap akan Allah SWT.
2. Akhlak
Pribadi
a. Akhlak
kepada Allah dan Rasul adalah akhlak terhadap diri sendiri.
Misal : melaksanakan ibadah (?salat,
zakat, dll) (QS. An-Nisaa’ : 80)
b. Manusia
diperintah Allah untuk memperhatikan diri sendiri dan tidak melupakan bagian,
hak, dan keperluan diri sendiri.
c. Memenuhi
keperluan dan hak kepada diri sendiri yang telah diatur didalam islam.
Contoh : aturan makan jangan berlebihan,
makan pada saat lapar, dilarang makan makanan yang diharamkan/dilarang, makan
makanan yang halal dan thayyib (baik, sehat, dsb)
d. Dengan
melakukan aturan-aturan islam sekecil apapun merupakan berakhlak kepada diri
sendiri.
3. Akhlak
terhadap keluarga (QS. Al-Baqarah : 82)
a. Berbakti,
berbuat baik, dan hormat kepada orang tua.
b. Mengikuti
nasehat-nasehat orang tua selama tidak bertentangan dengan islam.
c. Membina
hubungan yang harmonis antar keluarga.
d. Menjaga
nama baik keluarga.
e. Mendo’akan
orang tua dan keluarga yang masih hidup ataupun yang telah meninggal.
f. Jika
orang tua/keluarga melakukan sesuatu yang dilarang Allah, maka kita tidak boleh
ta’at, tetapi kita harus tetap menjaga mereka dengan baik.
4. Akhlak
terhadap kaum muslimin (QS. Al-Isra’ : 34, An-Nuur : 19, Al-Hujarat : 12,
Al-Luqman : 17-19)
a. Setiap
mukmin adalah bersaudara (QS. Muhammad : 10)
b. Hak
dan adab kaum muslimin : mengucapkan salam, mendoakan waktu bersin, menengoknya
bila sakit, menyaksikan jenazahnya bila meninggal, menghargai sumpahnya.
c. Member
nasehat dalam hal haq, mencintai seperti mencintai diri sendiri, menolongnya
setiap saat diperlukan, rendah diri dan tidak sombong terhadap sesama muslim,
tidak memutuskan hubungan lebih dari 3 hari, tidak menggunjing, melihat dan
mengejek dengan sebutan yang buruk, tidak iri hari, dengki, berprasangka buruk,
membenci, mencari-cari kesalahan, memohon perlindungan dari Allah SWT.
d. Inti
ajaran akhlak melepaskan diri dari perbuatan yang rendah dan menghasilkan diri
dengan perawatan yang utama.
Jadi
kesimpulannya dari postingan diatas adalah keimanan seseorang tercermin dari
akhlaknya, bahkan bisa jadi tolak ukur, karena akhlak adalah buah dari
keimanan. Semakin buruk akhlaknya semakin rendah pula kadar keimanannya,
semakin baik akhlaknya semakin tinggi juga keimmanannya, sementara keberhasilan
dari kebahagiaan dalam hidup ditunjang dengan keimanan. Apalagi surge yang
Allah janjikan adalah bagi orang-orang yang beriman yang memiliki keluhuran
akhlak yang islami.
Semoga
kita semua dapat membenahi akhlak kita masing-masing yaa sahabat.
Afwan
apabila dalam postingan saya terdapat salah kata, kesalahan itu datangnya dari
diri saya sendiri dan kesempurnaan itu hanya milik Allah.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
EmoticonEmoticon